Headlines News :

Popular Posts

Home » » Waspada, Pembengkakan Payudara Pada Pria Karena Ginekomastia

Waspada, Pembengkakan Payudara Pada Pria Karena Ginekomastia

Written By .Taufiq Hidayat . on Selasa, 09 Juli 2013 | 19.04

Pembesaran payudara pria ini biasa disebut Ginekomastia. Ginekomastia adalah pembesaran jaringan dada pria yang disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Bayi yang baru lahir, anak laki-laki memasuki masa puber dan orang tua sering mengalami ginekomastia sebagai akibat dari perubahan kadar hormon. Umumnya, ginekomastia bukan masalah serius, tetapi bisa jadi sulit untuk mengatasi. Laki-laki dan anak laki-laki dengan ginekomastia kadang-kadang mengalami nyeri di dada mereka dan mungkin merasa malu.
Ginekomastia ini dapat hilang dengan sendirinya dan dapat diobati dengan konsumsi hormon tertentu untuk menjaga keseimbangan hormon. Dalam beberapa kasus, operasi dan pengangkatan jaringan sekitar dada dapat menjadi pilihan.
GEJALA
Tanda dan gejala ginekomastia antara lain adalah:
• Pembengkakan jaringan kelenjar payudara
• Dada terasa sakit
Jika anda merasa dada anda mengembang, terasa sakit atau keluar air dari satu atau dua putingnya, maka anda harus waspada dan segera memeriksakan diri anda ke dokter penyakit dalam atau spesialis onkologi.

PENYEBAB
1. Ginekomastia dipicu oleh penurunan kadar hormon testosteron dibanding estrogen. Turunnya kadar testosteron ini dapat disebabkan karena memang kadar testosteron turun atau merupakan peningkatan kadar estrogen, sehingga keseimbangannya berubah. Perubahan keseimbangan hormon ini antara lain disebabkan oleh:
• Perubahan alami hormon
• Konsumsi obat-obatan
• Kondisi kesehatan tertentu
25 persen kasus ginekomastia tidak ditemukan penyebab secara pasti.

2. Keseimbangan testosteron-estrogen
Hormon testosteron dan estrogen mengontrol perkembangan dan memelihara karakteristik seksual dan kelamin pada pria dan wanita. Testosteron mengontrol karakteristik organ pria seperti otot dan bulu (rambut halus) pada tubuh. Sementara estrogen mengontrol karakteristik organ wanita seperti pertumbuhan payudara.

Perlu diketahui bahwa hormon estrogen juga diproduksi dalam tubuh pria, hanya saja normalnya dalam jumlah yang kecil. Hormon ini akan membantu kepadatan tulang, produksi sperma dan membentuk mood (emosi). Tetapi bila kadar estrogen terlalu tinggi atau di luar batas keseimbangan (dengan testosteron) maka akan menyebabkan ginekomastia.
3. Ginekomastia pada bayi
Lebih dari separoh bayi laki-laki lahir dengan kondisi dada yang membesar sebagai akibat estrogen dari ibu. Pembesaran jaringan dada ini akan menghilang dengan sendirinya dalam dua sampai tiga minggu setelah lahir.

4. Ginekomastia pada masa puber
Ginekomastia yang disebabkan perubahan hormon selama masa puber adalah umum. Dalam banyak kasus pembesaran jaringan dada ini akan hilang sendiri tanpa perawatan dalam enam bulan sampai dua atau tiga tahun.

5. Ginekomastia pada pria dewasa
Prevalensi ginekomastia akan mencapai puncak saat umur 50 sampai 80 tahun. Setidaknya seperempat pria akan mengidap ginekomastia dalam rentang usia ini.

PENGOBATAN
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan terjadinya ginekomastia, antara lain:
• Obat anti-androgen yang digunakan untuk mengobati pembesaran prostat atau kanker.
• Obat terapi AIDS. Ginekomastia dapat berkembang pada pria yang mengidap HIV yang menerima terapi pengobatan yang disebut HAART (highly active antiretroviral therapy)
• Obat penenang seperti diazepam atau valium
• Obat anti depresi
• Antibiotik
• Kemoterapi
• Obat untuk jantung

Alkohol dan beberapa jenis narkoba juga dapat menjadi penyebab ginekomastia:
• Anabolic steroid dan hormon androgen yang biasa digunakan sebagai dopping oleh atlit
• Alkohol
• Mariyuana
• Heroin
• Amphetamin

Kondisi kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan dapat pula menjadi sebab timbulnya ginekomastia yang mempengaruhi keseimbangan hormon, antara lain:
• Hypogonadism, kondisi yang mempengaruhi produksi normal testosteron seperti sindrom Klinfelter
• Usia. Perubahan hormon juga biasa terjadi seiring penuaan usia, khususnya bagi pria dengan berat badan lebih.
• Tumor. Beberapa jenis tumor berhubungan dengan testis atau kelenjar-kelenjar organ pria yang memproduksi hormon juga dapat berpengaruh pada keseimbangan hormon,
• Hipertiroid, kelenjar gondok yang memproduksi hormon tiroksin terlalu banyak
• Gagal ginjal
• Gagal hati dan sirosis
• Malnutrisi dan kelaparan

FAKTOR RESIKO
Faktor resiko ginekomastia termasuk:
• Remaja
• Manula
• Penggunaan anabolic steroid dan hormon-hormon androgen untuk menambah kemampuan atlit.
• Kondisi kesehatan khusus, antara lain penyakit hati dan ginjal, gondok sampai sindrom Klinefelter.

Perawatan :
Ginekomastia bisa hilang dengan sendirinya. Ginekomastia juga dapat diobati dengan obat yang membantu menyeimbangkan kadar hormon. Dalam beberapa kasus, pembedahan untuk mengangkat jaringan payudara juga dapat menjadi pilihan.

‘Gynecomastia’ adalah suatu kelainan pada pria dimana payudaranya membesar bisa sesisi, kedua belah pihak atau satu sisi saja .
Penyembuhan ada namun bergantung pada penyebab terjadinya Gynecomastia tersebut. Penyebab kelainan tadi antara lain secara garis besarnya adalah :
1. Penyebabnya adalah faali ; a.l. anak laki baru lahir, masa pubertas ,atau pada usia tua.
2. Adanya gangguan hormonal : hiperprolaktinemia, hipogonadisme, hiperthiroidisme, sindroma Klinefelter.
3. Penyakit sistemik menahun : penyakit hati menahun, penyakit ginjal menahun.
4. Adanya tumor : di kelenjar adrenal, tumor testikuler, keganasan kelenjar payudara.
5. Karena pemakaian obat-obatan : misalnya estrogen, finasteride, dutaseride, metoklopramide, ranitidin, progestin, stilbestrol, spironolakton dan lain lain.

Penyembuhan jarang dilakukan pembedahan kecuali adanya tumor. Pada umumnya diberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya , atau bila karena obat-obatan ,dihentikan pemakaiannya diberikan gantinya.
Apabila karena menggunakan obat (seperti ranitidine) maka penghentian penggunaan obat tsb dapat mengembalikan kondisi semula, namun apabila karena ketidakseimbangan hormone, maka diperlukan hormone penyeimbang. Untuk hormone penyeimbang ini, bisa dikonsultasikan ke dokter ahli endokrin.
Share this article :
 
Support :